Senin, 30 Mei 2022

Catatan Buku Value Investing Bab 4 (Lanjutan4)

 Metode Lain yang Lebih Sederhana untuk Menentukan pada Harga Berapa Saham Dapat Dikatakan Murah ?

contoh :

ASII Rp 7.200 per saham,

LK Kuartal I 2014, harga terbilang mahal

tapi di LK periode berikutnya, jika memang kinerja perusahaan lebih baik, ekuitasnya naik, maka Rp 7200 mungkin bisa dikatakan murah karena PBV nya menjadi lebih rendah

jika pakai metode simpel, apakah kesimpulannya akan tetap sama ? ASII 7200 termasuk mahal ?

cara mengecek :

nilai saham ASII Kuartal ASII = Rp 2197 per saham

harga di pasar = 7200 per saham

maka PBV = 3.3 kali

Rumus PBV yang dianggap wajar :

1. Jika ROE 10%, maka PBV wajarnya adalah 1 kali

2. Jika ROE 20%, maka PBV wajar 2 kali

3. Jika ROE 30%, maka PBV wajar 3 kali

4. Jika ROE 40% bisa dikecualikan karena sangat jarang

ROE ASII = 21.2%

PBV wajar ASII = 2.1 kali

sekarang PBV ASII = 3.3 kali

jadi valuasi ASII saat ini terbilang mahal

PBV ASII harus dibawah 2.1 berarti harganya harus dikisaran 4500 atau dibawahnya, padahal pada tahun 2013 saat IHSG berada di titik terendah harga ASII hanya di kisaran 5000 an


Maka ada hal lain yang harus diperhatikan, 

Selain faktor PBV dan ROE ada juga faktor :

1. Nama besar dan reputasi perusahaan

2. Likuiditas sahamnya

Jadi jika ada dua saham dengan ROE yang sama, saham A memiliki nama besar dan sangat likuid, saham B tidak, valuasi saham A sudah selayaknya lebih tinggi dibanding saham B

karena semua orang lebih menyukai saham terkenal dan volume perdagangannya likuid, sehingga valuasi sahamnya tidak pernah terlalu rendah, setiap kali turun, ada investor yang menjual dalam jumlah besar, selalu ada investor lain yang membelinya dalam jumlah besar pula, sehingga harganya tidak turun lebih rendah lagi.

ASII memenuhi dua kriteria tersebut, terkenal, reputasi baik, sahamnya likuid, bahkan merupakan salah satu perusahaan paling terkenal di BEI, dan sahamnya juga salah satu yang paling likuid. Artinya ? valuasi bagi ASII tidak bisa disamakan dengan saham kebanyakan melainkan harus lebih tinggi.

bagi saham lain PBV wajar 2.1 kali jika ROE nya 21.2%, maka bagi ASII PBV wajar harus lebih tinggi, berapa ? tidak ada batasan 2.7 - 3.0 kali. Harga wajarnya berati 6000-6600. Maka beli pada harga murah jika dibawah 6600 atau bahkan di bawah 6000, apapun alasannya jangan beli di atas 6600, sederhana bukan ?

kesimpulannya tetap sama dengan cara "rumit" sebelumnya. 7200 masih mahal.

Selain itu beberapa orang menganggap dua saham dari dua sektor yang berbeda, maka standar valuasinya juga harus dibedakan. Tetapi menurut pengalaman penulis itu tidak berpengaruh.

Jadi ada saham-saham dengan PBV tinggi, tetapi harga tidak turun-turun, ROE nya tinggi, perusahaan-perusahaan ini terkenal, sahamnya likuid, PBV nya tinggi meskipun dalam kondisi pasar yang sedang terkoreksi. 

Ada faktor-faktor kualitatif seperti nama besar, kekuatan merks, valuasi sahamnya berbeda meskipun ROE nya sama. Contoh BBRI vs BBCA, BBRI PBV lebih rendah daripada BBCA, bahkan ketika ROE BBRI lebih tinggi, Bank BCA lebih terkenal dari sisi popularitas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar