Selasa, 20 April 2021

Pilar Pengasuhan #1 by Elly Risman

 Ada 7 pilar pengasuhan untuk membangun anak tangguh di era digital

1. Kesiapan kita sebagai orang tua

2. Mengokohkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan

3. Tujuan pengasuhan harus jelas

4. Komunikasi yang benar baik dan menyenangkan

5. Pendidikan agama yang harus dilakukan oleh kedua orang tua

6. Mempersiapkan anak kita sebelum baligh

7. Bijak berteknologi

#1 Kesiapan Kita Sebagai Orang Tua

Bagaimana kesiapan kita sebagai orang tua ?

Konsekuensinya apa?

dan apa yang perlu kita tingkatkan dan kita sempurnakan ?

Bayangkanlah semua profesi di sekitar kita ada sekolahnya, namun kita menjadi orang tua tidak ada sekolahnya.

Zaman berubah, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu canggih dan banyak sekali perubahan-perubahan, jadi orang tua harus menjadi pembelajar tiada henti untuk menjadi orang tua yang tangguh apalagi untuk mengasuh anak.

Dimulai saat seorang istri hamil, 

1. Apakah suami dan istri bahagia, bersyukur, ketika mengetahui kehamilan ?

karena akan sangat berbeda antara orang yang bersyukur dengan orang yang was-was, ketakutan, dan cemas

setulus hati atau tidak ?

karena ini menentukan masa depan anak

Apapun yang kita rasakan akan terpancar pada orang di sekitar kita termasuk bayi kita

lalu bagaimana ?

yang penting sekarang.. apapun itu.. kita kembalikan lagi rasa syukur.. pasti Allah punya rencana menjadikan kita orang tua

kita resapi bahwa kitalah yang dipercaya dan dipilih untuk menjadi orang tua

ini adalah amanah dari Allah

orang yang kita titipi anak kita apakah mereka juga memiliki rasa syukur itu ?

ikatan yang Allah ciptakan antara kita dengan anak kita lewat rahim, tali pusar, air susu, itu adalah ikatan yang luar biasa

Maha Besar Allah

yang menciptakan pula di otak kita ini ada cairan yang keluar terutama berproduksi untuk memperbanyak air susu

cairan ini adalah oksitosin

para ilmuan menyebutnya cairan bonding

oksitosin inilah yang mengikat antara ayah dan ibu dengan anaknya

ikatan itu yang tidak Allah berikan pada orang lain kecuali kepada orang tuanya

maka apakah tepat jika kita menyerahkan pengasuhan kita ke tangan orang lain ?

anak kita adalah takdir

dia terberikan

kita tidak bisa memilih

anak kita juga tidak bisa memilih kita

hingga anak kita tumbuh dan berkembang mungkin akan tidak seperti yang kita inginkan

apakah kita juga akan tidak bersyukur ?

jadi perlu sekali kita menyadari bahwa Allah memberikan anak kepada kita sesuai kemauan Allah

artinya sudah pas

kita ini orangnya seperti apa, Allah memberikan anak kepada kita seperti apa, sudah pas untuk masing-masing kita

jadi mari kita bersyukur

karena bersama yang ditakdirkan Allah itu disitulah ada dna yang hanya Allah yang tahu nanti anak ini akan berkembang seperti apa

kita ini hanyalah menjadi orang tua yang memberikan fodasi yang bagus, yang sehat, gembur

umpamanya tanaman darimana anak kita itu akan tumbuh dan berkembang

jadi semaiyan ini minimal harus memiliki 3 persyaratan

1. Baiknya kita mengasuh anak kita merujuk pada Al Quran dan Sunnah Rasul

bagi yang beragama lain merujuk pada kitab suci masing-masing

2. Kaidah pengasuhan tidak bisa lari dari cara kerja otak

3. Pengasuhan harus dilakukan oleh kedua orang tua/ dual parenting/ mengasuh bersama


Mengapa fondasi harus sehat gembur dan bersih dengan rezeki yang halal dan thoyyib adalah karena tujuan dari penciptaan makhluk termasuk kita dan anak kita oleh Allah adalah untuk menjadi penyembah Allah

keimanannya akan kokoh, akarnya menghujam bumi, pucuknya menggapai langit

jika anak tumbuh dalam semaian yang bagus dan memenuhi 3 kriteria :

spiritual base, brain base, dan co parenting

maka insyaallah anak kita akan menjadi permata hati kita

tapi apabila kita gagal menyemai yang baik diatas semaian yang baik maka anak bisa jadi menjadi ujian dan bisa menjadi musuh kita

bahkan jika otak sudah rusak karena teknologi

bayangkan beban yang akan kita hadapi.


Yang penting sekali harus kita ingat

anak bukan hanya investasi dunia

dia adalah investasi akhirat kita

hidup ini adalah pilihan

memilih adalah hak kita

tapi jangan lupakan tanggungjawab dan konsekuensinya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar