Senin, 18 April 2022

Catatan Buku Value Investing Bab 4 - Metode Sederhana untuk Menilai Harga Wajar Saham

 Metode Sederhana untuk Menilai Harga Wajar Saham

*ketika kita akan membeli saham, kita harus membeli saham pada harga undervalue. Dengan demikian kita harus mengetahui harga wajarnya/value dari saham tersebut/nilai intrinsiknya.

*Sebuah saham / perusahaan memiliki dua macam value:

1. Nilai perusahaan pada saat ini (present value)

2. Nilai perusahaan di masa yang akan datang (future value)

Present Value

*present value adalah nilai dari aset-aset bersih perusahaan, aset yang sudah dikurangi seluruh utang-utang/kewajiban, istilahnya adalah ekuitas.

ekuitas / aset bersih inilah yang dimiliki oleh pemegang saham

misal pada tahun 2014, ASII memiliki aset bersih 88,9 triliun, meskipun kita hanya memiliki 1 lot saham, maka kita adalah salah satu pemilik dari aset senilai 88,9 triliun tersebut.

Modal ditempatkan dan disetor penuh 40.483.553.140

Maka nilai per lembar saham ASII adalah 88.9 T dibagi 40.5 M= 2197 per saham

2197 inilah present value atau book value

Harga saham ASII adalah 7200

7200/ 2197 = 3.3 kali

3.3 kali adalah PBV atau price to book value

atau harga yang harus dibayar untuk mendapatkan sebagian aset perusahaan. 

3.3 kali ini dapat diartikan kita membayar 33 juta untuk mendapat bagian aset 10 juta (3.3 kali lipat) 

Jadi semakin tinggi PBV artinya semakin mahal harga sahamnya. 

*Jika membeli saham pada PBV 1 kali maka uang yang dikeluarkan setara dengan nilai perusahaan yang didapatkan

*Jika membeli saham pada PBV 2 kali maka membayar 2 kali lipat

*Jika membeli saham dengan PBV 0.7, seperti hanya membayar 7 juta untuk aset senilai 10 juta

*Jika kita menilai ASII hanya dari present value maka jelas ini adalah saham yang mahal

Tetapi mungkinkah ASII akan turun hingga book value nya? 

Jadi mengapa ASII harus dibeli pada harga yang lebih tinggi dari nilai asetnya? Karena ASII memiliki ekuitas bertumbuh. 

*jika pada kuartal I 2014 ekuitas ASII adalah 88.9 T, kira-kira berapa ekuitasnya pad akhir 2014 ? Hampir pasti lebih dari 88.9 T. Mengapa ? Karena ASII dari tahun ke tahun terus mencetak laba, akumulasi laba akan masuk pada ekuitas meskipun sudah dikurangi deviden kepada pemegang saham. 

Inilah yang disebut dengan future value

Di BEI tidak hanya ASII yang memiliki PBV lebih dari 1, rata-rata 2-3 x karena harga tersebut mencerminkan future value.

*Meskipun kita tidak bisa membeli ASII pada undervalue/pada PBV 1x/PBV kurang dari 1x, namun itu bukan berarti kita boleh membelinya pada harga berarapun


Tidak ada komentar:

Posting Komentar