Terkadang hidup ini seperti memakai
sebuah pelampung
Orang yang tidak mengerti akan
melihatmu sangat aneh
Kau mengenakan pelampung kesana
kemari
Kau terlihat aneh
Terkadang kau ragu pada pelampungmu
Karena tidak ingin terlihat aneh
Bagaimanapun menjadi berbeda di
suatu komunitas itu tidak mudah
Karena gundah kau tetap memakai
pelampungmu tapi tidak terlalu menjaganya
Lalu badai datang
Mengancam menenggelamkanmu
Dan kamu sadar kamu telah berbuat
kesalahan dengan tidak merawat pelampungmu
Kau hampir tenggelam
Dan yang tersisa dari pelampungmu
masih membantumu berjuang ditengah badai
Kemudian saat kau berhasil melewati
badai itu
Kau menyadari satu hal
Pelampungmu telah sangat berguna
Tidak peduli bagaimana pandangan
orang
Kau nyaris tenggelam jika saja
tidak memakai pelampung itu.
-
Dan pelampung itu adalah peraturan
dari agama
Syariat
Saat kita mencoba patuh pada
aturan-aturan itu
Orang yang tidak mengerti akan
mengira kita aneh
Dan menjadi orang aneh, menjadi
orang yang tidak dianggap itu kadang menyakitkan
Maka dari itu tidak mudah menjaga
aturan itu
Saat kita melakukan kesalahan
Melanggar batasan
Lalu kita merasakan imbas dari
kesalahan kita
Kita berjuang untuk menyelesaikan
masalah itu
Dan sadar
Aturan itu benar-benar untuk
kebaikan diri kita sendiri
-
Alangkah bahagianya jika kita hidup
tanpa memikirkan pendapat orang lain
Berusaha menyenangkan manusia hanya
akan membuat hati sakit
Sekuat apapun kita berbuat baik
Pasti tetap saja akan ada orang
yang menilai tidak baik
Bahkan manusia paling baik pun
masih banyak yang menilainya tidak baik
Hingga saat ini
Masih ada orang-orang sesat seperti
itu
Aku teringat kisah pemuda yang lari
ke dalam gua
Terus masuk lebih jauh ke dalam gua
Orang-orang di luar mencibirnya
Pemuda itu akan buta di dalam gua
gelap itu
Tapi dia tidak peduli
Dia terus masuk ke dalam gua hingga
dunia luar tak terlihat lagi
Orang-orang di luaran mengiranya
bodoh dan gila
Hidup di dalam gua yang gelap
gulita
Tapi siapa sangka
Merekalah yang bodoh dan diliputi
kegilaan
Merekalah yang buta dengan gemerlapan
dunia
Dan dalam gua yang sunyi
Pemuda itu menemukan cahaya dari
keimanan pada Penciptanya
Ketenangan jiwa
Terhindar dari hingar bingar dunia
-
Alangkah bahagianya jika bisa hidup
seperti itu
Menjauhi dunia yang penuh tipu daya
Hidup hanya untuk mengharap ridho
dan kasih dari Yang Maha Kuasa
Memiliki poros hati yang kuat
Mengorbit pada agama yang haq
-
Memang hati akan lebih damai jika
kita hanya bergantung pada Allah saja
Jiwa akan bahagia jika hidup hanya
terpusat pada penilaian Allah saja
Karena Allah Maha Esa
Maha Mengetahui Segala sesuatu
Dan Hanya kepada Allah lah kita
tidak akan pernah menemui kata kecewa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar