Kamis, 09 Juli 2015

Pelampung



Terkadang hidup ini seperti memakai sebuah pelampung
Orang yang tidak mengerti akan melihatmu sangat aneh
Kau mengenakan pelampung kesana kemari
Kau terlihat aneh

Terkadang kau ragu pada pelampungmu
Karena tidak ingin terlihat aneh
Bagaimanapun menjadi berbeda di suatu komunitas itu tidak mudah
Karena gundah kau tetap memakai pelampungmu tapi tidak terlalu menjaganya
Lalu badai datang
Mengancam menenggelamkanmu
Dan kamu sadar kamu telah berbuat kesalahan dengan tidak merawat pelampungmu
Kau hampir tenggelam
Dan yang tersisa dari pelampungmu masih membantumu berjuang ditengah badai
Kemudian saat kau berhasil melewati badai itu
Kau menyadari satu hal
Pelampungmu telah sangat berguna
Tidak peduli bagaimana pandangan orang
Kau nyaris tenggelam jika saja tidak memakai pelampung itu.
-
Dan pelampung itu adalah peraturan dari agama
Syariat
Saat kita mencoba patuh pada aturan-aturan itu
Orang yang tidak mengerti akan mengira kita aneh
Dan menjadi orang aneh, menjadi orang yang tidak dianggap itu kadang menyakitkan
Maka dari itu tidak mudah menjaga aturan itu
Saat kita melakukan kesalahan
Melanggar batasan
Lalu kita merasakan imbas dari kesalahan kita
Kita berjuang untuk menyelesaikan masalah itu
Dan sadar
Aturan itu benar-benar untuk kebaikan diri kita sendiri
-
Alangkah bahagianya jika kita hidup tanpa memikirkan pendapat orang lain
Berusaha menyenangkan manusia hanya akan membuat hati sakit
Sekuat apapun kita berbuat baik
Pasti tetap saja akan ada orang yang menilai tidak baik
Bahkan manusia paling baik pun masih banyak yang menilainya tidak baik
Hingga saat ini
Masih ada orang-orang sesat seperti itu

Aku teringat kisah pemuda yang lari ke dalam gua
Terus masuk lebih jauh ke dalam gua
Orang-orang di luar mencibirnya
Pemuda itu akan buta di dalam gua gelap itu
Tapi dia tidak peduli
Dia terus masuk ke dalam gua hingga dunia luar tak terlihat lagi
Orang-orang di luaran mengiranya bodoh dan gila
Hidup di dalam gua yang gelap gulita
Tapi siapa sangka
Merekalah yang bodoh dan diliputi kegilaan
Merekalah yang buta dengan gemerlapan dunia
Dan dalam gua yang sunyi
Pemuda itu menemukan cahaya dari keimanan pada Penciptanya
Ketenangan jiwa
Terhindar dari hingar bingar dunia
-
Alangkah bahagianya jika bisa hidup seperti itu
Menjauhi dunia yang penuh tipu daya
Hidup hanya untuk mengharap ridho dan kasih dari Yang Maha Kuasa
Memiliki poros hati yang kuat
Mengorbit pada agama yang haq
-
Memang hati akan lebih damai jika kita hanya bergantung pada Allah saja
Jiwa akan bahagia jika hidup hanya terpusat pada penilaian Allah saja

Karena Allah Maha Esa
Maha Mengetahui Segala sesuatu

Dan Hanya kepada Allah lah kita tidak akan pernah menemui kata kecewa