Selasa, 13 Juli 2021

Jadi gini.....

Bagian pertama, di masa SMA dulu aku punya angan-angan bahwa suatu hari nanti aku akan menjadi ibu rumah tangga yang bahagia, istri pengusaha dengan banyak anak, hahahahah.

Bagian kedua, di masa kuliah, aku cukup yakin bahwa menjadi akademisi adalah jalan ninjaku, dan cukup yakin bahwa berbisnis bukanlah hal yang akan ku sukai hihihi.

Bagian ketiga, di masa freshgraduate, aku mencoba membuat sesuatu dan menjualnya, dan booom aku suka berbisnis.

Bagian keempat, setelah punya anak, aku kira aku akan bisa mengoptimalkan diri dan totalitas sebagai ibu saja dengan tetap mengupgrade diri dan menjaga kewarasan dengan keilmuan,

tetapi bagian kelima, ternyata jiwaku selalu terpanggil untuk lebih menghasilkan dan menjadi support sistem yang kuat tidak hanya dalam bentuk tenaga tetapi juga materi


Saat ini segala puji bagi Allah, Allah telah mewujudkan hal itu. Menjadi CPNS dosen di Kementrian adalah sebuah wujud terpenuhinya bagian kelima tanpa kehilangan bagian keempat meskipun tentu gonjang-ganjing adaptasi di awalnya cukup membuat kewalahan.

Tetapi bagian ketiga masih membayangi.

Saat aku berada pada fase menjadi ibu rumah tangga saja dan menuju seleksi CPNS, angan-angan punya bisnis ini juga telah membayang-bayangi. Dalam hati aku selalu berkata "ayo belajar dulu !! fokus belajar buat seleksi CPNS nya !! nanti kalau sudah lolos, baru kamu boleh berkreasi lagi !!".

Saat ini pikiranku terbagi menjadi 2, di satu sisi aku ingin fokus mengejar karir akademik, tetapi aku juga ingin memiliki bisnis, sementara aku tahu dua hal ini lumayan saling bertentangan. Meskipun demikian bayang-bayang membuat bisnis ini terus mengganggu di otak, ini sebenarnya distraction atau sebuah traction ?

haruskah aku membunuh angan-angan untuk memiliki bisnis dan fokus berkarir di dunia akademisi ? kalau iya, bagaimana caranya ?

atau bagaimana caraku menemukan cara untuk tahu mana yang harus ku jadikan jalan ninjaku ?

akademisi!

tapi bayang-bayang jualan itu sering muncul, kenapa ya kira-kira......?????

Kamis, 08 Juli 2021

"Ngapain Jadi PNS ? Aku jualan ikan aja sehari 3 juta kok !"

 "Ngapain Jadi PNS ? Aku jualan ikan aja sehari 3 juta kok !"

adalah sebuah konten yang pernah saya temukan di Tiktok.

Sebagai orang yang pernah serius mengikuti seleksi cpns kalimat semacam itu cukup membuat saya berhenti untuk scrol dan lanjut ke kolom komentar.

Ada beberapa jenis komentar yang saya temukan, diantaranya:

1. Mending jadi PNS dong, kalau PNS bisa nyambi dagang, yang dagang belum tentu bisa jadi PNS

komen seperti ini menimbulkan banyak perdebatan, tergantung PNS nya apa dulu, tergantung dagangnya dagang apa dan lain-lain

2. Tapi PNS nilainya tinggi di mata calon mertua

wkwkw komentar model begini banyak yang setuju

3. Mending usaha meskipun nggk pasti tapi pendapatannya lebih besar daripada PNS 

dan seterusnya dan seterusnya

Kalau dilihat dari sisi materi, memang iya, kita ketahui bersama bahwa 9 pintu rezeki ada di pedagangan.

Kalau dilihat dari sudut pandang mas-mas penjual ikan... mas... kalau semua orang jualan ikan.. siapa yang jualan sayur.. ? siapa yang jualan daging ..? siapa yang jualan bumbu..? siapa yang mengurus administrasi negara ini..? siapa yang merawat orang sakit..?siapa yang mendidik generasi penerus bangsa...?

Saya kurang suka nih konten yang begini, mending jadi pengusaha mending jadi pns saling membandingkan dan menjatuhkan profesi lain..

Bukankah kita sudah saling tahu kalau rejeki sudah diatur.. profesi apapun tidak salah asalkan halal.. setiap orang punya jalan hidup dan takdir masing-masing.. Allah menempatkan kita pada suatu tempat.. mentakdirkan kita pada suatu profesi.. pasti ada alasannya kan.. ? semua bagian dari takdir Allah.. tidak perlu kita membandingkan profesi dengan profesi orang lain.. fokus pada diri sendiri saja.. fokus pada tujuan diri sendiri saja...

jauhi aja lah orang model begini..