Bagian pertama, di masa SMA dulu aku punya angan-angan bahwa suatu hari nanti aku akan menjadi ibu rumah tangga yang bahagia, istri pengusaha dengan banyak anak, hahahahah.
Bagian kedua, di masa kuliah, aku cukup yakin bahwa menjadi akademisi adalah jalan ninjaku, dan cukup yakin bahwa berbisnis bukanlah hal yang akan ku sukai hihihi.
Bagian ketiga, di masa freshgraduate, aku mencoba membuat sesuatu dan menjualnya, dan booom aku suka berbisnis.
Bagian keempat, setelah punya anak, aku kira aku akan bisa mengoptimalkan diri dan totalitas sebagai ibu saja dengan tetap mengupgrade diri dan menjaga kewarasan dengan keilmuan,
tetapi bagian kelima, ternyata jiwaku selalu terpanggil untuk lebih menghasilkan dan menjadi support sistem yang kuat tidak hanya dalam bentuk tenaga tetapi juga materi
Saat ini segala puji bagi Allah, Allah telah mewujudkan hal itu. Menjadi CPNS dosen di Kementrian adalah sebuah wujud terpenuhinya bagian kelima tanpa kehilangan bagian keempat meskipun tentu gonjang-ganjing adaptasi di awalnya cukup membuat kewalahan.
Tetapi bagian ketiga masih membayangi.
Saat aku berada pada fase menjadi ibu rumah tangga saja dan menuju seleksi CPNS, angan-angan punya bisnis ini juga telah membayang-bayangi. Dalam hati aku selalu berkata "ayo belajar dulu !! fokus belajar buat seleksi CPNS nya !! nanti kalau sudah lolos, baru kamu boleh berkreasi lagi !!".
Saat ini pikiranku terbagi menjadi 2, di satu sisi aku ingin fokus mengejar karir akademik, tetapi aku juga ingin memiliki bisnis, sementara aku tahu dua hal ini lumayan saling bertentangan. Meskipun demikian bayang-bayang membuat bisnis ini terus mengganggu di otak, ini sebenarnya distraction atau sebuah traction ?
haruskah aku membunuh angan-angan untuk memiliki bisnis dan fokus berkarir di dunia akademisi ? kalau iya, bagaimana caranya ?
atau bagaimana caraku menemukan cara untuk tahu mana yang harus ku jadikan jalan ninjaku ?
akademisi!
tapi bayang-bayang jualan itu sering muncul, kenapa ya kira-kira......?????