Senin, 18 Januari 2021

Tentang Berharap kepada Orang Lain (dalam Keluarga)

 Berharap,

adalah hal yang mungkin sering kita lakukan setiap hari secara sengaja maupun tak sengaja.

Pernahkah mendengar atau membaca kalimat ini ?

Hanya Berharap kepada Allah

kita tidak akan menemui kekecewaan

Tentu sudah pernah atau bahkan sering.

It's so true, tapi menerapkannya lah yang butuh latihan terus-menerus.

Sudah tahu berharap ke manusia atau berharap pada orang lain itu dapat berujung mengecewakan, tapi masih dilakukan lagi dan lagi, baru nanti kalau sudah kecewa pol terasa sakit di hati, baru ingat 

Hanya Berharap kepada Allah

kita tidak akan menemui kekecewaan

Tapi sejenak saya berfikir bahwa pada suatu waktu berharap kepada orang lain ini tidak hanya menyakiti kita sendiri tetapi juga orang lain yang kita harapkan memenuhi harapan kita.

Contoh :

Orang yang kita sayangi, dalam circle terdekat kita yaitu keluarga

misalkan orang tua kita berharap kita bisa begini dan begitu, lalu kita tidak bisa mewujudkannya, orang tua kecewa pada kita, kita sebagai anak juga sedih kan karena tidak bisa memenuhi apa yang diharapkan orang tua ?


sekarang kalau posisinya di balik, kita sebagai orang tua, berharap anak begini dan begitu, lalu anak kita tidak melakukan apa yang kita harapkan, kita kesal, tanpa kita sadari anak juga bersedih karena tidak bisa memenuhi keinginan kita.

Dalam hubungan suami istri pun sama, harap saling mengharapkan ini sepertinya bisa menjadi salah satu hal yang membahayakan rumah tangga. Hanya berharap pasangan begini dan begitu dapat berujung menuntut dan menuntut. Lalu bagaimana perasaan pihak yang dituntut ?

Sungguh tidak nyaman suasana seperti ini. Maka sekali lagi benar

Hanya Berharap kepada Allah

kita tidak akan menemui kekecewaan

Sabtu, 16 Januari 2021

Bunda Perlu Refreshing ?

 Asalamualaikum Bunda,

Bagaimana kabar bunda hari ini ?

Alhamdulillah baik 



"Alhamdulillah baik" apakah itu sebuah template jawaban dari pertanyaan "Apa kabar ?"

Karena setiap kita ditanya tentang kabar, selalu begitulah jawabannya.

Bahkan pertanyaan ini seolah hanya basa-basa semata.


Tapi pernahkah bunda mencoba bertanya pada diri sendiri ?
wahai diriku bagaimana kabarmu saat ini ?

terima kasih telah selalu berjuang setiap harinya

mengeluh boleh bun, asal tidak pernah menyerah

istirahat dulu boleh bun, asal tidak pernah pergi untuk seterusnya.


Ketahuilah bisa dibilang, profesi seorang ibu adalah profesi paling multitasking di dunia.

Jam kerjanya tak terbatas. 

Bahkan untuk ibu yang mengasihi pun, malam juga masih bekerja untuk mengasihi bayinya.


Jika di breakdown, mungkin seperti inilah pekerjaan yang ibu-ibu tunaikan setiap hari. 

Begitu bangun bunda langsung memikirkan semua keperluan anggota keluarga, suaminya, anaknya, belum lagi yang tinggal bersama keluarga besar, pasti lebih banyak tugasnya.

memandikan bayi bagi yang punya bayi, mengantar anak ke sekolah untuk anaknya yang sudah sekolah, nanti siang jemput, masak sarapan, menyiapkan bekal, dan seterusnya.

Bagi yang tidak memiliki asisten rumah tangga, pekerjaan bunda ditambah mencuci piring, baju, menjemur, menyetrika, menyapu rumah, mengepel, dan segudang pekerjaan domestik yang tidak ada habisnya.

Jadi profesi ini bisa dibilang profesi paling rangkap jabatan di dunia. Asisten, Pengasuh, Koki, Petugas Kebersihan, Driver, bahkan Guru Les, Menteri Keuangan, Pejabat dalam Negeri, Ibu Negara. 

hehehehe

Sebab itulah refreshing itu penting untuk bunda semuanya.

Orang bekerja di kantor saja ada jam istirahatnya, bunda yang di rumah juga perlu, apalagi bunda yang juga bekerja di kantor, wuh capeknya dan beban kerjanya dobel-dobel ya bun...


Tapi tenang..

semua itu pahalanya sangat besar.. itulah mengapa Surga ada di telapak kaki ibu..

sorry ya bapack-bapack, ini sedang membahas ibun-ibun... 

Maka dari itu, bunda jangan lupa istirahat, rehat sejenak, agar kembali fresh dan siap meraup pundi-pundi pahala lagi.. 

Bapak-bapak.... jika mungkin bapak-bapak perlu main game, atau apapun refreshing halal versi bapak-bapak...

ibu-ibu juga butuh... 
agar kembali lagi energinya, dan sumringah meladeni suaminya...

oke kali ini cukup sekian para bunda... Semangat... tapi jangan lupa stel kendonya.. love you para ibu di seluruh dunia... kalian wanita hebat...