Senin, 27 Juli 2020

Jadi Ibu Rumah Tangga Harus Sabar

Menjadi ibu rumah tangga harus sabar. Itulah yg baru saja saya ucapkan pada diri sendiri. 

Beberapa ibu rumah tangga (yang punya baby) di anugerahi support sistem yang lengkap oleh Allah. 

Support sistem yang saya maksud disini bisa berupa asisten rumah tangga, baby siter, mertua, orang tua, kakak, adik, dan lain-lain.

Banyak pula ibu rumah tangga yang harus menjalankan kewajibannya sendiri tentunya dengan dukungan dari suami. 

Sebelum menikah tampaknya tinggal sehari-hari di dalam rumah tidak pernah membosankan. Kegiatan sehari-hari dalam satu minggu bisa beragam, banyak agenda yang bisa dilakukan. 

Setelah menikah dan punya baby. .hmmm

Waktu untuk diri sendiri menjadi sangat berkurang. 

Bayang-bayang ingin berkarya menghasilkan sesuatu yg bermanfaat sering menghantui.

Ditambah masalah kedisiplinan, waktu berkarya bisa-bisa 0. 

Dulu jaman mahasiswa sering mendengar kalimat "meskipun jadi rumah tangga tetap bisa berkarya asalkan tidak lupa dengan kewajiban utama". 

Ternyata kalimat itu renyah diucap tapi kolot untuk dilaksanakan. 
Harus disiplin ekstra memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. 

Insyaallah akan ada waktu ketika baby sudah lebih besar. 

Akhirnya untuk menyemangati diri sendiri mencari motivasi tentang pahala menjadi ibu.

Lalu nemu ini di laman republika: 

"Ya Fatimah, jika perempuan menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, maka Allah menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.''

''Ya Fatimah, jika perempuan berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya, maka Allah menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Jika ia meminyaki dan menyisir rambut anak-anaknya dan mencuci pakaian mereka, Allah akan mencatatkan pahala orang yang memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang telanjang. Jika perempuan menghalangi hajat para tetangganya, Allah akan menghalanginya dari air telaga Kausar di hari kiamat.''
''Ya Fatimah, hal yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak ridha padamu, tidaklah akan aku doakan kamu. Tahukah engkau bahwa ridha suami bernilai lebih di hadapan Allah dan kemarahannya adalah kemarahan Allah?''
Nabi kemudian mengungkapkan segala kebaikan lain yang bakal diraih perempuan sebagai rumah tangga, salah satunya adalah, ''Jika perempuan melayani suaminya sehari semalam dengan baik hati, ikhlas, serta niat yang benar, Allah akan mengampuni semua dosanya dan akan memakaikannya sepersalinan pakaian hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan untuknya seribu pahala haji dan umrah.''

Alhamdulillah lega

Allah SWT memang Maha Baik..